Senin, 29 Juni 2020

Motivator Pendidikan Hebat

                                                                                           

Bapak motivator indonesia. Beliau adalah pak Namin. Pertama kali saya bertemu dengan beliau adalah saat writing camp untuk siswa siswi Madrasah aliyah negeri dan swasta. Saat itu di tahun 2017 yang berlokasi di citarik,sukabumi beliau mengisi training kepenulisan sekaligus memotivasi siswa agar membuat karya ilmiah sederhana. Training yang dilakukan berlangsung selama 2 hari 3 malam. Pertama kali melihat beliau mengisi training saya merasa terkesima. Beliau merupakan salah satu inspirasi bagi saya untuk menjadi seorang guru yang kreatif, inovatif serta menggerakan untuk menghasilkan perubahan.

Selain itu seingat saya karena perantaraan beliaulah saya mulai tertarik untuk menekuni ilmu dalam bidang kepelatihan. Artinya saya mulai menggali informasi2 tentang bagaimana menjadi seorang trainer dan motivator yang baik serta belajar mengenai konten2 materi untuk acara training. Saya pikir baik itu guru, dosen, trainer, motivator atau pelatih bisnis sekalipun adalah orang2 atau insan pembelajar yang ingin menebar manfaat untuk orang lain. Oleh karena itu untuk menjadi seorang pengajar yang baik seperti beberapa profesi yang telah disebutkan diatas mempunyai satu prinsip yang sama. Menginspirasi. Betul sekali. Jika seorang guru mampu memberikan inspirasi bagi peserta didiknya maka guru itu sangatlah luar biasa. Prestasi terbesar bagi seorang guru adalah mampu menumbuhkan karakter kebaikan yang kuat sehingga siswa kelak juga dapat menjadi inspirator dan penggerak bagi orang lain meskipun profesi mereka bukan menjadi guru nantinya.

Kembali ke bapak Namin. Saat beliau mengisi materi kelas menulis bimbingan Om Jay, konten yang disampaikan adalah tentang membangun personal branding melalui tulisan Blog. Apakah menurut anda membangun personal branding itu penting bagi seorang guru? Menurut saya penting sekali. Mengapa demikian? Hal ini tentu sangat beralasan. Bagaimana mungkin guru akan diingat, dikenang dan ditiru oleh siswanya jika ia tidak membranding dirinya. Guru yang killer biasanya akan terus diingat siswa karena sang guru tersebut membranding dirinya dengan label sebagai guru yang terkesan mudah marah dalam tanda kutip dan lain sebagainya. Ada juga guru yang dikenang oleh siswanya karena sang guru begitu berwibawa, sabar dan mempunyai kasih sayang yang besar kepada siswanya. Pertanyaannya adalah apakah kita para guru hanya akan menjadi guru yang biasa2 saja? Ayo kita belajar membranding diri kita ini dengan karakter kepribadian yang kuat, terus belajar sehingga pemahaman kita semakin dalam terhadap bidang keilmuan yang kita ampu. Salah satu cara membranding diri kita adalah dengan giat menulis dengan niat ibadah sehingga hasil karya kita akan terus dimanfaatkan meski kita sudah tiada. Bangunlah personal branding yang baik dan berkarakter.

Salam Literasi


Kamis, 25 Juni 2020

Resume Kuliah Online Kelas Menulis Grup Whatsapp Bimbingan Om Jay

Pemateri         : Bapak Dedi Dwita gama

Hari/Tanggal : Rabu 24 Juni 2020

Gelombang     : 12                         

Santai tapi serius

Pengalaman sharing kelas menulis yang dipaparkan oleh bapak Dedi sangat seru dan bermanfaat tentunya. Saat membuka artikel dari link yang beliau berikan melalui grup maka dapat saya simpulkan bahwa beliau adalah orang yang hebat. Jika dianalogikan ke dalam dunia industri musik maka pak Dedi dapat dikatakan sebagai salah satu maestro di bidang pendidikan. Salah satunya tentu tentang dunia tulis menulis. Jika beliau diibaratkan  sebagai seorang perempuan maka beliau termasuk 'diva' dalam dunia kepenulisan. Hehe.

Santai tapi serius. Beliau dikenal oleh murid2nya sebagai guru yang santai dalam mengajar namun kaya akan inspirasi. Beliau serius dan sangat fokus dengan segala aktivitas2 yang ada. Bayangkan saja ternyata prestasi yang beliau raih sangat banyak dan bergengsi.

Santai tapi serius. Bahkan saat beliau sharing tentang pengalaman ngeblognya di kelas menulis bimbingan Om Jay, beliau babat habis semua pertanyaan yang masuk. Beliau sampaikan dengan bahasa yang sederhana namun sarat akan makna. Salah satu kalimat sakti yang beliau sampaikan adalah Kebaikan berbalas dengan kebaikan. Menulislah untuk memberi manfaat untuk orang lain maka kebaikan2 yang lain akan menghampiri kita. Insya Allah. Saat saya bertanya kepada beliau tentang ‘apakah semua kegiatan atau aktivitas kita sehari-hari menarik untuk ditulis? Padahal kegiatan itu saya nilai biasa-biasa saja.’ Jawaban beliau : “ALoow Pak Adi .... idealnya semua kegiatan anda, kegiatan sekolah anda harus didokumentasikan, penilaian biasa" itu kan menurut anda ... buat orang lain di tempat lain bisa jadi luar biasa ... sperti anda membuang gelas air kemasan yg and anggap tak bernilai, buat pemulung itu luar biasa, bisa menyambung hidupnya.

Sekali lagi, santai tapi serius. Itulah kesan saya terhadap beliau yang begitu luar biasa.

Terima kasih pak Dedi atas sharing ilmu dan pengalamannya semalam. Semoga menjadi salah satu investasi kebaikan yang akan bapak tuai segera atau yang akan datang.

Salam Ngeblog.


Cakap Menulis ; Dari Artikel Menjadi Buku

Luruskan Niat Dalam Menulis Selalu ada jalan keluar dari setiap masalah. Masalah terbesar kita sebagai penulis adalah rasa jenuh yang meland...