Dunia
lain itu bernama "Kepenulisan"
Kelas
menulis bersama Omjay hari rabu diisi oleh pemateri Bapak Joko Irawan Mumpuni
dengan metode yang cukup jarang dipakai pada kelas pelatihan WA Grup, yaitu
dengan menggunakan tampilan slide dan voice note. Selain itu isi dari materi yang disampaikan
juga kompleks. Beliau memberikan pemaparan tentang dunia penerbitan dan efek
sampingnya bagi penulis.
Melalui tulisan resume ini saya hanya akan menyampaikan apa saja yang didapat penulis jika kita ingin menghasilkan karya tulis sebagai salah satu warisan yang akan kita berikan kepada generasi mendatang.
1.
Efek samping berupa didapatnya royalti untuk penulis.
Tentu
saja hal ini menjadi salah satu hal yang diinginkan oleh penulis pemula seperti
saya. Hehe. Namun seperti yang sudah saya sampaikan di blog2 saya sebelumnya
bahwa niatan kita sebagai seorang penulis harus lurus dan didasarkan untuk
berbagi sebagai sebuah investasi kebaikan yang akan kita tuai nanti. Apabila
dengan menulis kita mendapatkan uang dari hasil royalti maka hal tersebut patut
disyukuri namun sebaiknya jangan dijadikan niat utama.
2.
Diundang untuk menjadi pembicara dalam forum seminar dan sejenisnya
Dengan
menulis berarti kita mengabadikan sedikit ilmu dan pengetahuan yang kita punya.
Apabila hal tersebut dirasakan manfaatnya oleh orang banyak maka tidak menutup
kemungkinan suatu hari kita akan dihubungi oleh orang yang tidak kenal
sebelumnya untuk diminta sharing, mengajar atau membedah isi buku yang kita
tulis.
3.
Adanya kepuasan batin yang tak terhingga
Bisa
berbagi dengan orang lain maka Allah akan memberikan kita kebahagiaan yang
lebih banyak. Apabila kita bahagia maka ada kepuasan batin yang dirasakan.
Dengan menulis hal itu sangat mungkin terjadi.
4.
Sebagai media untuk peningkatan karir bagi guru/akademisi
Ilmu
dan pengetahuan yang kita tulis kemudian di publish ke masyarakat sehingga
banyak orang yang merasakan manfaatnya. Dalam skala tertentu seorang guru atau
dosen akan mendapatkan kredit lebih atas hasil karya yang sudah dibukukan. Hal
tersebut berdampak pada peningkatan karir atau promosi jabatan.
5.
Menulis adalah alat rekam yang ajaib dalam kehidupan
Dahulu
pembelajaran di kelas banayk didominasi oleh tulisan guru yang terpampang di
papan tulis sehingga kita dapat menirunya dengan menulis kembali dibuku dan
berlembar-lembar pula. Meskipun sekarang peserta didik sudah mulai jarang yang
menulis dengan tulisan tangannya sendiri karena tergantikan oleh laptop dan HP,
tidak dijadikan alasan untuk mereka berlatih menulis. Apalagi kita sebagai seorang
guru maka dituntut untuk memberikan teladan kepada mereka sehingga kompetensi
literasi bangsa ini terus meningkat. Menulis hari ini maka anak cucu kita kelak
akan dapat menikmatinya.
Salam
Mahakarya
Bagus, Pak..
BalasHapusCetar
BalasHapusItulah dunia buku dgn plus mijusnya
Bagus pak.. Boleh usul? Warna jangan merah.. Mata tua hahaha
BalasHapus