Minggu, 12 Juli 2020

Dunia lain itu bernama "Kepenulisan"

 

Kelas menulis bersama Omjay hari rabu diisi oleh pemateri Bapak Joko Irawan Mumpuni dengan metode yang cukup jarang dipakai pada kelas pelatihan WA Grup, yaitu dengan menggunakan tampilan slide dan voice note.  Selain itu isi dari materi yang disampaikan juga kompleks. Beliau memberikan pemaparan tentang dunia penerbitan dan efek sampingnya bagi penulis.

 Melalui tulisan resume ini saya hanya akan menyampaikan apa saja yang didapat penulis jika kita ingin menghasilkan karya tulis sebagai salah satu warisan yang akan kita berikan kepada generasi mendatang.

1. Efek samping berupa didapatnya royalti untuk penulis.

Tentu saja hal ini menjadi salah satu hal yang diinginkan oleh penulis pemula seperti saya. Hehe. Namun seperti yang sudah saya sampaikan di blog2 saya sebelumnya bahwa niatan kita sebagai seorang penulis harus lurus dan didasarkan untuk berbagi sebagai sebuah investasi kebaikan yang akan kita tuai nanti. Apabila dengan menulis kita mendapatkan uang dari hasil royalti maka hal tersebut patut disyukuri namun sebaiknya jangan dijadikan niat utama.

2. Diundang untuk menjadi pembicara dalam forum seminar dan sejenisnya

Dengan menulis berarti kita mengabadikan sedikit ilmu dan pengetahuan yang kita punya. Apabila hal tersebut dirasakan manfaatnya oleh orang banyak maka tidak menutup kemungkinan suatu hari kita akan dihubungi oleh orang yang tidak kenal sebelumnya untuk diminta sharing, mengajar atau membedah isi buku yang kita tulis.

3. Adanya kepuasan batin yang tak terhingga

Bisa berbagi dengan orang lain maka Allah akan memberikan kita kebahagiaan yang lebih banyak. Apabila kita bahagia maka ada kepuasan batin yang dirasakan. Dengan menulis hal itu sangat mungkin terjadi.

4. Sebagai media untuk peningkatan karir bagi guru/akademisi

Ilmu dan pengetahuan yang kita tulis kemudian di publish ke masyarakat sehingga banyak orang yang merasakan manfaatnya. Dalam skala tertentu seorang guru atau dosen akan mendapatkan kredit lebih atas hasil karya yang sudah dibukukan. Hal tersebut berdampak pada peningkatan karir atau promosi jabatan.

5. Menulis adalah alat rekam yang ajaib dalam kehidupan

Dahulu pembelajaran di kelas banayk didominasi oleh tulisan guru yang terpampang di papan tulis sehingga kita dapat menirunya dengan menulis kembali dibuku dan berlembar-lembar pula. Meskipun sekarang peserta didik sudah mulai jarang yang menulis dengan tulisan tangannya sendiri karena tergantikan oleh laptop dan HP, tidak dijadikan alasan untuk mereka berlatih menulis. Apalagi kita sebagai seorang guru maka dituntut untuk memberikan teladan kepada mereka sehingga kompetensi literasi bangsa ini terus meningkat. Menulis hari ini maka anak cucu kita kelak akan dapat menikmatinya.

 

Salam Mahakarya


3 komentar:

Cakap Menulis ; Dari Artikel Menjadi Buku

Luruskan Niat Dalam Menulis Selalu ada jalan keluar dari setiap masalah. Masalah terbesar kita sebagai penulis adalah rasa jenuh yang meland...